Senin, 22 Februari 2016

Review Album Shikata Akiko : Wokashi


Assalamu’alaikum...
Hello! This is my first time to review a music album. In this post I try to review Shikata Akiko’s new album (if I’m not mistaken), Wokashi. I’ve ever post about my impression of Shikata Akiko, and now I want to review her album. In this album there are seven tracks, and I will give my opinion for the songs one by one, and because I don’t undesrstand Japanese well, so I will give my opinion based on the English translation, music composition and what I feel about the songs. I give rate for every song with 1-10 point.

I get this album by downloading.. hehehehehe.. maklum.. saya bukan orang kaya dan susah juga kan kalo mau dapetin yang original. Kudu pre-order dan ribet pula prosesnya, tapi alesan utama ya itu tadi, gak ada duitnyaaaaa... XD. Pertama gue lihat scan booklet dan cover albumnya, it’s full of ilustration. Ilustrasinya gambar orang pake topeng kitsune gitu. Cakep deh, gue suka ilustrasinya. Oia, selain Wokashi, Shikata-san juga merilis album versi orgel dengan judul Ato no Matsuri (After Festival). Jadinya seolah album Wokashi itu menggambarkan sebuah festival gitu, trus yang versi orgelnya menggambarkan setelah berakhirnya festival itu.
Okay, now let’s chek this out.


Wokashi
This is the first track of the album. This song is mixed between electric and traditional instruments. Can you imagine it? Even though it’s combination between electric and traditional instruments, the music itself sounds more traditional than modern. When I listen to this song, first thing in my thought is it’s cool and beautiful. Feels like I’m in the classic modern oriental festival. I love the flute’s sound in this songs, it makes the this song feels alive. I also like the electric guitar in the intro in this song. Such a cool and beautiful music composition and harmony. I think the first minute of this song is little bit weird but I really like this song, so energic. Hahahahahaha...
Gue gak terlalu paham ni lagu tentang apa, tapi kalo dari interpretasi gue berdasarkan terjemahan Bahasa Inggrisnya sih, ni lagu tentang dunia yang penuh dengan kesedihan tapi juga menyimpan keindahan yang luar biasa gitu.
Rate 9/10

Otoshimono
The second track of this album. This song is kinda weird for me. When I listened to this song, first I think it feels horror, feels like listen to Tembang Durmo, the horror song of miss K, twin of Sadako from Indonesia *if you know what I mean*. The lyrics tell about the dead sibling, about a girl who is left by her brother and her brother never come back. I don’t know why Shikata-san used the Katakana for the title, but I think she wants to give the stressness of depression feeling of losing someone.
The composition of this music is dominated by traditional instruments and strings. There is a raven sound in the beginning making this song feels so horror. The composition of this song is beautiful but so horror, feels like this song is the funeral song. Shikata’s voice also makes this song become more depressed. This is song I can’t enjoy from this album, so horror for me.. -_-
Rate 5/10

Hyakkiyakou
The third track. This song sounds so childish and cheerful with her childish voice. The first second the music sounds like background music of game combinated with Japanese traditional guitar (I don’t know its name). Like the first track, this song also combination between modern and traditional instruments with stronger traditional feeling. I like this song, it’s so unique and I love her childish voice in this songs, feels like the real child is singing.
This song tells about ghost or demons parade, because the title meaning is Night Parade of One Hundred Demons. Maybe looks similar to Halloween. In this song there are many references about Japanese ghosts or demons, looks like checking the attendance of the demons. wkwkwkwkwkwkwkwkwk.... XD. Even though this song sounds so cheerful, but the lyrics is not as cheerful and cute as the melody. *namanya juga parade jurig*
Rate 9/10

Kaguya
The fourth track. Like Otoshimono, this song is also dominated by traditional instrument. This song has the same feeling with Otoshimono. This song is based about the Japanese folklore, Princess Kaguya. So, if you wanna understand about this song, you better read the story of Princess Kaguya first. I am lazy to explain about Princess Kaguya.. :3 *gebuked*. This song has the strongest traditional feeling in this album, maybe because of this song is based on the Japanese folklore.
Rate 6/10

Kachoufuugetsu
The fifth track. This song has the same feeling with Hyakkiyakou, childish and cheerful. The first second is also combination between game music and traditional instruments, but this song is dominated by the modern instruments. This song is so lovely and cute. Menurut gue, lagu ini lumayan ngepop, dan emang paling ngepop di album ini. Walaupun lagu ini ngepop banget, tapi tetep ciri khas Shikata-san gak ilang, tetep ada unsur etnis yang kuat. Gue suka banget suara dia yang kekanakan di sini, serasa kaya bener-bener dengerin lagu dari ABG yang lagi gedebug lope.. hehehehehe...
 This is a love song, and it tells about a dream of a girl to be with someone she loves. For me, this is the cutest song in this album. And Shikata Akiko always uses the Hiragana for the cute songs, including this song.
Rate 8/10

Kaze Kaoru
The sixth track. This is just instrument, there is no lyric here. This instrument is so calming. When I listen to this track, feels like I’m in a beautiful and calming place. This track is combination between orchestra and traditional instruments with strong traditional feeling. Such a beautiful music composition.
Rate 8/10

Kago no Tori
The last track. Another depression song in this album. This songs is combination between rock and orchestra, but there is still strong ethnical feeling in this song. This song also has depression feeling like Otoshimono. The electric guitar, drum, and violin dominate the song instruments. I like this combination, rock music that has strong ethnical feeling. The music composition of this song is so cool for me.
Berdasarkan dari terjemahan Bahasa Inggrisnya, lagu ini bercerita tentang seseorang yang terkurung di suatu tempat dan selalu disiksa yang diibaratkan burung yang terkurung dalam sangkar. Dia selalu menghitung hari-hari penuh siksaan tanpa bisa kabur. Dia selalu berusaha cari cara untuk bisa lepas dari kurungan dan siksaan tapi selalu gagal.
Rate 7/10



Yeah, that’s all my review about Wokashi album by Shikata Akiko. Overall I like this album, very recommended for you who likes song combined of modern and ethnical music composition. My favorite song in this album is Wokashi. This is my first music review. Maaf  kalo reviewnya kurang bagus karena emang pengetahuan gue soal musik juga masih kurang banget. Review ini cuma berdasarkan pendapat pribadi gue tentang lagu yang gue dengerin. Maaf juga kalo bahasanya juga jelek, gue cuma berusaha nulis apa yang gue pikirkan pake bahasa Inggris walaupun kemampuan bahasa Inggris gue juga belum maksimal sekalian melatih kemampuan Bahasa Inggris gue. Semoga review ini bisa membantu buat kalian yang mau dengerin lagunya Shikata Akiko. :3


See you on next post. ^_^

Kamis, 18 Februari 2016

Curhat Ngenes di Surabaya Nihon Matsuri/Clas:H 2016



Surabaya, 7 Februari 2016

Assalaamu’alaikum.. helloo..!! dah lama gak ngeblog.. Di blog gue juga postingannya masih dikit banget.. Oke, mumpung ada waktu buat ngeblog, gue ngepost lagi buat blog gue. Postingan gue kali ini tentang event jejepangan di Surabaya yang gue datangin, *bodo amat kalo telat ngepost, coz emang jarang sempet ngeblog*. Biasanya sih gue dateng ke event jejepangan yang di Jakarta macem AFAID, Ennichisai, atau Jak-Japan Matsuri gitu.. Itu waktu gue masih tinggal di Serang, kalo udah di Surabaya, ya gak bakal bisa dateng lah.. Cintaku berat di ongkos chuuuyy..

Tanggal 7 Februari kemaren gue dateng ke acara Surabaya Nihon Matsuri(SNM) yang barengan ama Clas;H di Surabaya Town Square(Sutos). Kebetulan tempatnya terjangkau dari rumah gue, cuma sekali naek angkot, makanya gue bisa dateng. Awalnya sih gue mau dateng bareng temen gue, tapi pas hari H, temen gue mendadak gak bisa ikut gegara ada urusan penting.. jadi gue ngejomblo deh di sana.. sedihnyooo.. gegara gak ada temen, jadi gak ada yang bisa dimintain tolong buat jadi fotografer deh. Di sana gue ketemu sama anak-anak SD tempat gue kerja, bisa sih gue minta tolong mereka buat fotoin gue ama cosplayer-cosplayer yang ada di sana, tapi yang berhasil cuma satu foto, yang laen gagal cuy, gagaaaaallll..!!! Kagak kesimpen di memori kameranya... T_T *nangis gelundungan*. Alhasil gue cuma fotoin cosplayer-cosplayer yang ada di panggung deh.. T_T





Gak apa-apa deh gue ngejomblo di sana, siapa tau entar kalo gue dateng ke event gitu lagi, gue bisa nemu jodoh di sana ato karungin cosplayer ganteng buat dibawa pulang.. huehehehehehe... *digebukin massa*. Buat gue, event SNM ini gak terlalu heboh kaya event jejepangan di Jakarta, jelaslah... di Jakarta emang lebih rame, coz emang di ibu kota jadi susah idup alias dedesekan *bahasa naon ieu* di sana. Di SNM juga booth-booth yang ada juga gak terlalu banyak, yang jualan pernak-pernik fan art anime kaya gantungan kunci, pin, ato stiker juga malah Cuma dua booth, kebanyakan booth makanan kaya sushi ato takoyaki. Tapi di sana juga ada booth promosi lembaga-lembaga pendidikan atau kursus bahasa Jepang dan travel. Juga ada booth untuk belajar kaligrafi Jepang dan origami, bahkan ada workshop kilat bikin kue mochi dan takoyaki gratis, yang ikut workshop bisa makan mochi dan takoyaki gratis juga. Sekali lagi, GRATIS! *mental anak kos demen gratisan*

Pertama gue datengin booth origami, di situ yang jaga booth cewek Jepang dan satu cowok Indonesia sebagai penerjemah. Gue ikutan maen origami di situ, gue bikin origami tatakan gelas dan lope-lope. Mbak penjaga boothnya ramah *ya iyalah itu mah harus*, gue coba praktekin sedikit bahasa Jepang gue dengan ngomong pake bahasa Jepang, mereka juga bisa bahasa Indonesia dikit-dikit, malah sempet nyeletuk pake bahasa Jawa ‘opo iki?’. hehehehehe.. lumayan banget kan? Dapet pengalaman ngomong langsung sama penutur aslinya.. XD. Gue nyamperin booth origami itu sama anak-anak SD tu. Gegara bareng anak SD, gue dikira guru mereka sama si mbaknya, padahal mah bukan.. pas gue ditanya si mbaknya ‘daigakusei desuka’, gue jawab ‘hai’ aja padahal dah lulus... hahahahahahahaha... XD. Oia, selain origami, di booth itu juga kita bisa minta dibuatin kaligrafi, terserah mau tulisan apa dan mintanya berapa gratis gak pake bayar. Saya minta dua. *gaya iklan Yakult* hahahahha... gue minta nama asli gue, Tika, dan kanji Kuro, panggilan gue di pekopon gank. Sama si mbaknya gue dikira suka nonton Kuroko no Basket, padahal gue nonton juga kagak.. hahahahaha... XD

Gue juga mampir ke booth kaligrafi Jepang. Di situ yang jaga bapak-bapak orang Jepang *dipanggilnya sensei* dan satu penerjemah, tu bapak-bapak yang ngajarin kaligrafi. Gue ikutan tuh nyoba kaligrafi Jepang, gue nulis nama panggilan Jepang gue pake hiragana, Kuro-chan. Gue biasa nulis hiragana pake pulpen, tapi kalo kaligrafi pake kuas pula, *kaligrafi Arab aja gue gak becus* that was my first time. Hasil kaligrafi gue? Hahahahaha... sama ancurnya kaya pas gue nulis kaligrafi Arab.. XD. Sama tu sensei, gue juga coba ngomong pake bahasa Jepang, dan beliau bilang ‘oke!’.. hahahahaha... XD



Yang namanya event jejepangan, sepanjang pengalaman gue dateng ke event gitu, mulai ramenya tu biasanya pas ba’da dhuhur, begitu juga SNM/Clas:H, ba’da dhuhur para cosplayer pun bermunculan. Sayang gak ada yang bisa dimintain tolong buat potoin gue... T_T guenya juga segen kalo minta ke orang yang gak gue kenal.. gak enak aja rasanya. *gue emang orangnya pemalu dan malu-maluin*. Ah... jadi kangen waktu gue ke event jejepangan sama geng Pekojers...

Karena gue sendirian, gue cuma ngejoprak didepan panggung ama pengunjung lainnya liatin yang tampil lomba dance cover dan cosplay. Juri cosplaynya ada yang tamu dari luar negri yaitu Tuna dan E-chan. Yang lucu, si mbak Tuna ini dipanggil Gurame ama MC gegara pas lagi acara makan malam kebetulan lauknya gurame, karena menurut mbak Tuna ini guramenya uenak tenan, dia bilang pengen ganti nama panggung jadi Gurame.. wkwkwkwkwkwkwk.. aya-aya wae ih. Host Clas:H-nya juga cosplay jadi Saitama di anime One Punch Man, cocok sih coz emang beneran botak tapi ganteng.. XD

ini host Clas:H sekaligus salah satu panitia penyelenggara. Om Saitama lagi babak belur abis jatoh katanya... XD

Ini yang cosplaynya ngeribetin orang di panggung.. tapi keren nih sayapnya... :3



Yang namanya event jejepangan, gak lengkap kalo gak ada cosplay. Karena namanya event Clas:H yang terkenal ama cosplay level pro, banyak cosplayer yang kostumnya keren-keren, apalagi pake armor-armor yang segede alaihum gambreng kaya gitu. Kostum dan armornya iya emang keren, tapi gak jarang juga kostum kaya gitu jadinya malah nyusahin orang.. hehehehe.. sorry to say, tapi emang kenyataannya gitu. Tapi kalangan cosplayer pasti pada maklum lah ya.. kan mungkin mereka juga ngerasain ribetnya bikin dan pake kostum kaya gitu...
 
pertemuan dua Gundam.. XD

Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.... *geplaked*

habis nggeblak.. Buka dulu topengmu.. biar kulihat wajahmu... XD

ada mbah dukun, lagi ngobatin pasiennya... *gilesed*

habis berantem, buka topeng n benerin kostum yang melorot.. XD


Ada juga tim cosplayer yang pas tampil di panggung tu lucu. Ada yang cosplay karakter Pirates of Carribean, ceritanya kapten Jack Sparrow berantem ama karakternya Orlando Bloom (gue gak tau namanya), nah, berantemnya tu ala Tom and Jerry. Semua yang nonton pada ngakak, emang lucu banget sih, udah gitu cosplayernya menghayati perannya banget. Pirates of Carribean with Tom and Jerry taste. XD. Ada juga yang cosplay Saint Seiya dari scene House of Taurus di Legend of Sanctuary, beres perform malah ngaso di panggung.


Oia, salah satu bintang tamu di SNM/Clas;H ini tu Hiroaki Kato, pada tau kan siapa dia..? sayang gue gak bisa poto bareng bang Kato.. *iye gue datengnya ngejomblo di sana*. Dia jadi juri lomba karaoke di SNM/Clas:H.

Gue di SNM/Clas:H gak nonton sampe beres. Biasa, karena gue anak cewek dan anak pertama pula, pas udah sore, emak pun mulai sms gue ‘kapan pulang?’ + titip beliin ini itu.. hehehehehe... namanya juga emak.. Yang pasti, walaupun gue ngejomblo di SNM/Clas:H, gue tetep bisa enjoy di event tersebut. Apalagi gue dapet pengalaman bisa praktek ngomong bahasa Jepang sama orang Jepangnya langsung. Semoga aja kalo ada event jejepangan lagi gue bisa dateng dan gak ngejomblo lagi. Ngarepnya sih gue ke event jejepangan lagi tu sama Pekojers tapi gak mungkin bisa kalo di Surabaya... nanka natsukashii na...
Ya udah lah segitu aja cerita ngenes gue ngejomblo di event SNM/Clas:H.

see you on next post..