Sabtu, 04 Juli 2015

SOUND HORIZON


Ah.. telat banget gue baru kenal Sound Horizon sekarang. Entah kenapa, gue selalu telat kenal  ama band ato musisi yang musiknya keren2.. -_- Gue juga lupa kenapa gue bisa kenal + langsung jatuh cinta ama nih band, bahkan hampir ngalahin rasa suka gue ama Kalafina.
 ini Sound Horizon di album Roman
ini Heika Revo :3

Sound Horizon adalah band yang didirikan oleh Revo. Aku gak tau kapan tepatnya Sound Horizon berdiri, tapi awal kemunculannya adalah tahun 2001 yang hanya meluncurkan instrument dan konsep ceritanya. Revo ini yang mengkomposisi, mengaransemen, sekaligus menulis lirik seluruh lagu2 Sound Horizon *om Revo bener2 keren dah*. Menurutku, Sound Horizon ini adalah sebuah band yang aliran musiknya bisa dibilang gado-gado + es campur *apaan sih*, coz musiknya campuran sih, ada Progressive rock, neo-prog, symphonic rock, art rock (menurut wikipedia sih gitu). Sound Horizon mengklaim dirinya adalah sebuah band fantasi karena lagu2nya tu berisikan cerita dan kebanyakan ceritanya adalah cerita fantasi gitu, gak cuma sekedar lagu, tapi juga ada narasinya.
Konsep musik dari Sound Horizon ini bercerita tentang sifat dasar kehidupan manusia yang memiliki dua hal yang bertolak belakang seperti hidup dan mati, cinta dan benci, kebahagiaan dan kesedihan, cahaya dan kegelapan. Dan kalo di CD’y, pasti ada ilustrasinya yang menggambarkan cerita yang disampaikan *namanya juga story music*
Sound Horizon ini bisa dibilang anggotanya suka ganti2 baik musisi ataupun vokalisnya kecuali om Revo *ya iyalah kan dia pendirinya*. Vokalis pertama Sound Horizon adalah Aramary yang mulai muncul pada CD story yang kedua di tahun 2002. Ni tante Aramary bisa dibilang suaranya ‘ajaib’. Kenapa ajaib? Coz suaranya cocok banget ama karakter lagu2’y Sanhora, ya walaupun ada juga lagu yang kurang cocok ma karakter suara dia. Dan juga, di awal munculnya Sound Horizon tu, bisa dibilang dia satu2nya vokalis, gak Cuma nyanyi, narasi juga diembat dia.. hehehehe...
Di tahun 2006, Aramary berhenti dari Sound Horizon entah apa alasannya. Dan di tahun ini juga merupakan era baru dari Sound Horizon yang awalnya narasi dan vokalnya didominasi satu orang jadi dikeroyok rame2 alias vokalisnya banyak. Nah, sejak itu vokalisnya banyak mulu  dan om Revo pun juga ikutan nyanyi. Dan di tahun 2015 ini, tepatnya bulan April lalu, Sound Horizon merilis album baru yang berjudul 9th Story CD Nein.
Sound Horizon juga punya 2 konsep untuk konsernya yaitu ‘concert’ dan ‘live tour’. Kalo ‘concert’, tu konsernya kaya teater musikal gitu, jadi ada ceritanya. Kalo ‘live tour’, tu konsernya ya kaya konser biasa dan lagu2 yang dibawakan juga gak Cuma dari satu album, tapi campur2 dari album n single yang lain juga.
Oia, selain Sound Horizon, om Revo juga membentuk Linked Horizon. Linked Horizon ini merupakan project om Revo yang difokuskan untuk mengisi soundtrack anime dan game. Style music Linked Horizon lebih cenderung ke rock tp tetep masih ada sedikit sentuhan musik orkestranya.  Untuk musisi dan vokalisnya pun ada yang diambil dari Sound Horizon dan merekrut musisi dan vokalis diluar Sound Horizon.
Lagu dari Linked Horizon yang paling dikenal adalah Guren no Yumiya dan Jiyuu he no Tsubasa yang merupakan ost dari anime Shingeki no Kyojin (Attack on Titan). Selain anime, om Revo juga mengisi ost game Bravely Default. Untuk yang ost game ini, dibikin album yang berjudul Luxendark Daikiko. Di album ini, lagu yang jadi favoritku adalah Kibou he Mukau Ballad yang dinyanyikan oleh Joelle.
Nah, itu sedikit penjelasan tentang Sound Horizon *kayanya lebih tepatnya gw cerita tentang om Revo deh*. Sekarang aku akan cerita kenapa aku suka Sound Horizon. Menurutku, Sound Horizon adalah band yang anti main setrum eh mainstream maksudna. Coz band ini punya konsep musik yang berbeda dari band2 musik yang lain. Musik dan lagunya juga keren2 dengan berbagai genre musik dengan suara vokalisnya yang juga bagus2. Dan kebanyakan lagu2 ciptaan om Revo itu campuran antara musik rock dan klasik yang emang kedua genre tu adalah genre musik kesukaan om Revo. Selain itu, om Revo juga suka menyisipkan bahasa asing seperti B.Inggris, Jerman, bahkan B. Arab pun ada kaya yg di single Seisen no Iberia. Cerita dalam lagunya pun sering berdasarkan mitos, legenda, ataupun dongeng2 yang sudah ada dan kebanyakan merupakan cerita2 dari Eropa di era victorian gothic gitu.
Oia, kalo diperhatiin bener2, pasti bakal nemu beberapa lagu yang nadanya mirip2 loh. Selain itu terkadang antara album yang satu dan yang lain seperti ada benang merah yang saling berhubungan atau bahkan seperti melanjutkan cerita dari album yang sebelumnya. Nah loh... dan menurutku style musik Sound Horizon ini agak berat untuk dinikmati, jadi kalo mau menikmati harus fokus. Dan bisa dibilang lebih berat dari musik pop atau rock biasa, tapi lebih ringan dari musik klasik.
Kalo soal vokalis2nya, om Revo bisa dibilang punya standar yang tinggi untuk vokalnya. Vokalisnya hampir semua cewek, vokalis cowok paling Cuma om Jimang n om Revo, ada juga sih om Takashi Utsunomiya tapi itu Cuma untuk album Moira.Vokalis2 cewek yang dipilih om Revo kebanyakan cantiknya ya standar aja wat ukuran artis mah. Gak secantik n seimut cewek2 anggota idol grup kaya 48family ato morning musume dll.. tapi kualitas vokalnya oke2 dan sesuai dengan karakter lagunya. Corak suara vokalis2nya pun lumayan komplit mulai dari yang sopran, mezzosopran dan alto. Paduan suara vokalis2 cewek yang paling mantep menurutku ada di album Moira.
Vokalis favoritku di Sound Horizon adalah Remi, Mari Endo, Miki, Kaori, Yuuki, dan Joelle. Suara mereka emang bagus sich, terutama yang sopran kaya Remi n Mari Endo. Remi n Mari Endo sering kebagian wat nyanyiin bagian lagu yang butuh suara sopran *?*. kalo suaranya om Revo, aku kurang suka, apalagi kalo nyanyiin lagu yang orkestra gitu, gak cocok bo! Kalo nyanyiin lagu rock, suaranya om Revo agak mendingan lah... huehehehehehe... *ditabok om Revo*
Nah sekarang aku sebuti lagu2 Sound Horizon yang jadi favoritku:
Kuro no Yogensho
Kimi ga Umarete kuru Sekai
Mahotsukai Sarabant
Rein no Sekai
Eru no Rakuen (side E)
Eru no Shouzou
Fuebuki Otoko to Pareedo
Stardust
Asa to Yoru no Monogatari
Norowareshi Houseki
Utsukushiki Mono
Dan masih buanyak lagi.. tapi overall, lagu2 Sound Horizon tu recommended banget deh... :3
Oia, aku juga baru dengerin lagu2 di album Nein. Setelah aku dengerin, menurutku di album ini seolah kaya rangkuman lagu2 dari single dan album2 sebelumnya yang diaransemen ulang dan diberi tambahan coz ada beberapa lagu yang diambil dari album Elysion, Roman, Moira, Marchen, dan album/single lainnya. Vokalisnya pun ada yang lama kaya Minami Kuribayashi, Rikki, Jimang, dan Joelle, dan ada juga vokalis baru baik yang merupakan personel band lain maupun penyanyi solo. Narasinya pun campuran Inggris Jepang Jerman. Dan untuk paduan dan harmonisasi vokalnya, tetep menurutku yang paling mantep tu di album Moira.. :3
Nah itu dia sekilas ceritaku tentang Sound Horizon. Untuk diskografinya googling aja lah ya... cz udah banyak single n album yang dikeluarin. Kalaupun pengen kepoin berita tentang Sound Horizon, kepoin aja international fansitenya disini ja mata...

KALAFINA


Sebelumnya aku udah ngebahas sedikit tentang Yuki Kajiura. Nah, sekarang aku mau bahas salah satu grup vokal favoritku yang dibentuk oleh Yuki-san, yaitu Kalafina. Terbentuknya Kalafina ini didasari oleh proyek anime Kara no Kyoukai di tahun 2007 dimana Yuki-san yang mengkomposisi musik background sekaligus soundtracknya. Awalnya Kalafina hanya beranggotakan 2 orang yaitu Wakana dan Keiko yang sebelumnya berkolaborasi dalam proyek FictionJunction. Kemudian Yuki-san bersama pihak Sony Music mengadakan audisi untuk menambah anggota Kalafina. Dari audisi tersebut terpilihlah 2 orang yaitu Hikaru Masai dan Maya Toyoshima. Tapi sayangnya di tahun 2009, Maya keluar dari Kalafina karena alasan pendidikan (cz waktu itu Maya masih berstatus anak SMA). Sejak saat itulah Kalafina jadi berformat trio.

Untuk style musik, tentu saja kental sekali style musiknya Yuki Kajiura dalam lagu-lagu Kalafina. Ya jelas lah.. lha wong Kalafina itu bentukannya Yuki-san, yang produserin + ciptain lagu-lagunya juga Yuki-san, hanya saja lagu-lagu Kalafina itu lebih bernuansa pop dibanding lagu-lagu ciptaaan Yuki-san yang lain. Tapi ada juga sich lagu Kalafina yang kental nuansa klasik, opera, dan etniknya, dan ada juga lagu Kalafina yang nuansanya nge-rock abeeesss menurut sayah kaya lagu Destination unknown, love come down, ma Ongaku.. hehehehe... :3
Nah sekarang perkenalan ke anggota Kalafina neh.. these are the princesses :3

Wakana Ootaki
 
Nah.. ini Wakana, personil Kalafina favoritku. Dia adalah anggota Kalafina yang tertua. Tipe suaranya sopran. Bisa dikatakan dia tu lead vocal di Kalafina. Karena tipe suaranya yang sopran itu, dia sering kebagian tugas nyanyiin bagian lagu yang menggunakan Kajiura-go. Aku suka sama tipe suaranya Wakana, tapi sayangnya menurutku performa suara Wakana yang sekarang agak menurun entah kenapa... -_-. Menurutku, Wakana tu personil teranggun di Kalafina maupun diantara vokalis FictionJunction yang laen.. :3 di foto2nya, kebanyakan gaya fotonya Wakana tu berkesan anggun dan elegan ala putri bangsawan gitu deh.. :3. Tapi... walaupun Wakana tu keliatan kalem, tapi aslinya lumayan bawel loh... itu menurut sumber yang saya baca.. huehehehehehehe... :D

Keiko Kubota


Nah, kalo Keiko ini bisa dibilang personil tercantik di Kalafina.. ya dia emang cantik sich.. dan rambut panjang berponinya itu jadi ciri khas Keiko. :3. Dan karena dia yg paling cantik dan juga paling menonjol kalo live performance, dia sering ditempatkan di tengah oleh Wakana dan Keiko. Tipe suaranya dia tu alto. Karena tipe suara dia yang rendah dan berat, dia seringnya kebagian jadi backing vocal di Kalafina, tapi dalam beberapa lagu, Keiko yang jadi lead vocalnya ky di lagu Ongaku. Selain itu, Keiko adalah penanggung jawab soal kostum-kostum Kalafina, cz menurut pengakuannya, Keiko-lah yang paling fashionable. Selain jadi penyanyi, Keiko juga bercita-cita jadi perancang busana. Hmmm... pantes kostum-kostum Kalafina tu bagus2 + unik juga bahkan beberapa terkesan elegan ala bangsawan Eropa gitu.. :3. Trus, menurutku, Keiko ini anggota yang peling demen foto2, mulai dari foto selfie, foto bareng, sampe foto2 yang rada2 gak jelas gitu + edit2 foto pake tulisan bling-bling gitu deh... hehehehehe... :D

Hikaru Masai


Nah, ini Hikaru, anggota termuda di Kalafina yang diambil dari audisi yang diadakan Sony Music. Ciri khas dari Hikaru ini adalah hidung mancung dan gigi gingsulnya :D. Hikaru ini bisa dibilang adalah anggota yang paling pendiam (dari tampangnya juga udah kelihatan kalem sih, gak kaya Wakana yang kelihatan pendiem tapi sebenernya bawel :3 *digeplak*). Tipe suara Hikaru tu mezzosopran, dan suaranya tu yang paling nge-pop tapi kuat dan bertenaga.  
Aku suka Kalafina ya karena emang lagu2nya enak didengerin. Dan karena Kalafina ini grup vokal bentukan Yuki Kajiura, jadi ya style musiknya pun kebanyakan bergaya klasik kontemporer yang lebih berat dari musik pop biasa, tapi lebih ringan dari musik klasik. Kualitas dan harmonisasi vokal para personelnya pun bagus banget. Personelnya pun cantiknya elegan banget.. :3
Soal discography, aku males jelasinnya.. hehehehe... silakan googling aja deh, coz lagu2nya udah buanyak. Tapi dari info yang aku dapet, single terbarunya Kalafina berjudul One Light yang rencananya bakal dirilis tanggal 12 Agustus 2015.
Nah, ini beberapa list lagu Kalafina favoritku:
Oblivious
Aria
Kizuato
Lacrimosa
Magia
Kagayaku Sora no Shijima Ni Wa
To the beginning
Manten
Natsu no Ringo
Neverending
Believe
Heavenly Blue

Okeh, cukup segini aja deh ngebahas Kalafina.. selanjutnya nikmatin aja sendiri lagu2nya. oia, silakan kepoin beritanya disini Ja ne... :3

SEKELUMIT CURHATKU TENTANG YUKI KAJIURA


Rasanya telat pake banget banget cerita tentang Yuki Kajiura. Yeah, she is my favourite musician. Lagu-lagunya enak didengar, sesuai sama selera musikku. Pertama kenal musiknya Yuki Kajiura tu tahun 2012 dari temen yang ngasih lagu Honoo no Tobira dan Akatsuki no Kuruma by FictionJunction Yuuka, dan juga majalah Animonster terbitan tahun 2011. Dari artikel animons itulah aku mulai searching lagu-lagunya Yuki-san. Setelah nemu, donlot (penggemar gak modal yang hobi donlot gratisan), plus dengerin lagunya yg kebanyakan bertitel FictionJunction (ini sebenernya salah satu nama panggungnya Yuki-san), eh jatuh cinta deh sama musik-musiknya Yuki-san... :3
Yuki Kajiura adalah musisi asal Jepang favoritku dan umurnya setahun lebih muda dari emakku (emang penting gitu? Gak penting banget! *digeplak). Para penggemar musik Jepang dan anime mungkin sudah gak asing lagi dengan Yuki Kajiura. Yuki Kajiura sering mengkomposisi musik background dan juga soundtrack anime dan game seperti Kara no Kyoukai, Puella Magi Madoka Magika, Sword Art Online, dll. Yuki Kajiura juga yang mendirikan proyek solo yang bernama FictionJunction dan juga grup vokal Kalafina. Dalam proyek FictionJunction ini Yuki berkolaborasi dengan beberapa vokalis yaitu Yuuka Nanri, Asuka Kato, Keiko Kubota, Kaori Oda, Wakana Ootaki, dan Yuriko Kaida. Kolaborasi FictionJunction yang tersukses adalah FictionJunction Yuuka. Sedangkan Wakana dan Keiko sekarang lebih dikenal sebagai anggota Kalafina. Kalo Kaori Oda, selain dikenal sebagai vokalis FictionJunction, dia juga dikenal sebagai salah satu vokalis dari band fantasi Sound Horizon. Selain FictionJunction, Yuki-san juga berkolaborasi dengan penyanyi lainnya seperti Hanae Tomaru, Yuri Kasahara, Emily Bindiger, Remi (yang ini jebolan Sound Horizon), dll.

Sebelum mendirikan proyek FictionJunction dan Kalafina, Yuki-san pernah mendirikan grup See-Saw tahun 1992 yang beranggotakan Chiaki Ishikawa, Yukiko Nishioka, dan Yuki-san sendiri. Tapi tahun 1995 See-Saw vakum dan balik lagi tahun 2001 dengan formasi duo yaitu Yuki dan Chiaki. Lama bener yah vakumnya.. eh.. dah gitu tahun 2005 See-Saw vakum lagi dalam waktu yang tidak ditentukan. Eleuh... hobi bener yak vakum.. -_- *plak!
Yuki-san juga pernah kolaborasi dengan om Revo, pendiri Sound Horizon tahun 2008. Dari kolaborasi tersebut lahirlah single berjudul Dream Port yg berisi 2 tracklist yaitu Sajin no Kanata he dan Sand Dream. Di lagu Sajin no Kanata he, ada Yuki-san n om Revo nyanyi. Dan menurutku, di single Dream Port tu lebih berasa musiknya Yuki-san daripada musikna om Revo dan tentunya gak ketinggalan donx Kajiura-go-nya.. :3
Nah, sekarang bahas tentang style musiknya Yuki Kajiura. Kebanyakan style musik Yuki Kajiura tu musik klasik dan opera bergaya Eropa. Tapi ada juga lagu2 Yuki yang bercampur ama genre lain seperti pop, techno, beat, ataupun etnik. Dan ciri khas dalam musik Yuki Kajiura tu biasanya ada Kajiura-go. Kajiura-go tu bahasa karangan Yuki-san yang gak ada artinya dan berperan sebagai pendukung ataupun sebagai kekuatan utama dari lagu-lagu ciptaannya. Kajiura-go ini digunakan agar Yuki-san lebih leluasa menggunakan vokalnya untuk mengisi lagu-lagunya. Biasanya sih yang sering nyanyiin bagian Kajiura-go itu Yuriko Kaida sama Wakana karena vokal mereka yang tinggi.
Aku suka banget sama style musiknya Yuki Kajiura. Musiknya tu lebih berat dari musik pop biasa tapi lebih ringan dari musik klasik. Entah kenapa aku suka banget sama musik yang ada sentuhan etnik dan orkestranya gitu dech. Kalo musik klasik murni, suka ngantuk + bosen dengerinnya. Sedangkan musik pop biasa, awalnya asik tapi lama2 bosen juga.. nah musiknya Yuki Kajiura ini bisa dibilang lumayan asik + gak bosenin.. hehehehe... di lapie dan hape aku list musiknya didominasi lagu2 karya Yuki Kajiura (walaupun kebanyakan dari Kalafina sich.. yang penting tetep ciptaannya Yuki Kajiura. :3) dan juga Sound Horizon. Ceritaku tentang Kalafina dan Sound Horizon entar nyusul. :3 oia, kalo mau kepoin berita tentang Yuki Kajiura dan Kalafina, silakan kepoin fansitenya disini


Rabu, 01 Juli 2015

Antara SAO dan Log Horizon

Yeah... ini blog baru gw, setelah gw keteteran ama blog pertama gw *maklum, gw tu gaptek*. And this is my first post in this blog. It's about anime SAO and Log Horizon.. So, check this out. :3



Telat banget dah ngomongin soal 2 anime ini. Yah.. dah lewat sih soalnya, tapi gapapa deh, toh ini mah Cuma sebuah coretan tentang anime dari sudut pandang orang awam kaya saya. Dan pastinya tulisan ini bakal subjektif pake banget, coz ini kan tulisan saya dan berdasarkan pendapat dan selera pribadi, jadi harap maklum yak.. huehehehehehehe... :v
Buat penggemar anime yang bertema game pastinya udah gak asing lagi ama 2 anime (yang menurut gue) epic ini, yaitu Sword Art Online (SAO) dan Log Horizon. Awalnya kenal 2 anime ini dari temen *tukang nodong anime*. Oke, aku bahas SAO lebih dulu.

 Aku lebih dulu kenal dengan SAO *ya iyalah, kan SAO yang nongol lebih dulu*, setelah abis nonton season awalnya, aku agak kecewa dengan episode2 terakhirnya yang terlalu fokus ke romance. Malah ada temen yang bilang kalo SAO season 1 tu sinetron berkedok anime. Yah aku emang bukan penggemar genre romance sich... oia, anime ini ada 2 season, tapi setauku bakal dibuat season ketiganya karena emang ceritanya masih berlanjut.

Pas nonton SAO, aku agak kesulitan memahami istilah2 game’y *maklum saya bukan gamer* coz disitu sama sekali gak ada penjelasan mengenai istilah2 game yang digunakan. Untuk adegan battle’y sich lumayan keren lah menurutku, tapi terkadang terasa kurang pas ama background musiknya. Walaupun begitu, musiknya keren loh. ya eyalah... Tante Yuki gitu loh komposernya.. :3 dan karena musiknya itu yang bikin aku bertahan nonton SAO.. *plak*

Dari segi cerita, SAO cukup mudah untuk dipahami. Ceritanya terfokus pada para pemain yang terjebak di dunia game. Para pemain ini terjebak, dan hanya bisa keluar jika mereka berhasil mencapai level tertinggi. Tapi, jika mereka mati di dunia game, tubuh mereka di dunia nyata pun ikut mati. Fisik mereka di dunia game pun berubah sesuai dengan keadaan fisik mereka di dunia nyata.

Tentunya dengan jalan cerita seperti itu, SAO sangat menarik untuk ditonton. Karakter2 yang ada di dunia game berusaha untuk bertahan hidup dan bertarung sampai akhirnya mereka bisa kembali ke dunia nyata dengan selamat. Dan para pemain SAO yang berhasil itu disebut dengan SAO survivor. Hanya saja untuk SAO, aku kurang suka dengan cerita yang terlalu fokus ke romance daripada action’y. Dan penggembaran Kirito tu buatku terlalu perfect gimanaaa gituuu.. dan juga menurutku Kirito tu terlalu moe untuk jadi cowok... hehehehehe.... *suka’y ama karakter cowok yang keren nan cool macem Sebastian*

Di season kedua SAO, ceritanya masih nyambung dari season sebelumnya, tapi ceritanya para karakter SAO tu udah pada berhasil lolos dari dunia game dan berpindah ke game baru pengganti SAO bernama ALO. Nah, di season kedua ini ceritanya masih tentang game ALO dan juga ada game baru bernama Gun Gate Online (GGO) yang bertemakan tembak2an :v. Di sini Kirito diminta seseorang untuk menyelidiki kasus pembunuhan di dunia GGO, di mana ada makhluk(?) misterius yang mengaku bernama Death Gun, yang membunuh pemain GGO dengan menembaknya dari dunia virtual dan kemudian korban pun mati di dunia nyata. Di season ini ada karakter baru bernama Sinon, teman Kirito dari GGO yang akhirnya ikutan maen di ALO. Setelah berhasil memecahkan kasus pembunuhan GGO, Kirito endegeng melanjutkan petualangan mereka di ALO.

Untuk season kedua ini, cerita SAO menurutku jadi lebih membosankan dibanding season pertama. Mungkin karena aku emang gak terlalu suka romance dan drama yang jadi fokus utama di anime ini. Aku bakal lebih enjoy kalo SAO lebih fokus di action dan petualangannya di dunia game. Untuk romance dan drama macem gitu, aku lebih suka kalo yang genre’y emang murni romance n drama gitu. Jadi ya menurutku, dari jalan ceritanya tu SAO emang bisa dibilang sinetron berkedok anime. *kabur sebelum ditebas penggemar SAO pake excalibur*

Dari segi seni animasinya sich cukup bagus... tapi menurutku bakal lebih keren kalo animasinya macem kaya anime Kara no Kyoukai ato Kuroshitsuji gitu... coz aku emang gak terlalu suka ama penggambaran karakter yang moe2 gimana gitu.. hehehehe.. *menurut gue karakter2 SAO tu pada moe2 dokyuuun gitu termasuk karakter cowoknya wkwkwkwkwkwkwkwk :v *

Kalo soal background musik SAO, walaupun menurutku ada bagian musik yang gak nyambung sama adegannya, musiknya cukup keren ada aliran musik klasik kontemporer gitu... Nah, yang menangani musiknya itu musisi favoritku, tante Yuki Kajiura. Dan karena komposernya itu tante Yuki, pastinya musiknya tu yaa macem musik opera gitu trus ada vokalnya yang menggunakan Kajiura-go *yang demen ama tante Yuki pasti ngerti deh*. Tapi di anime SAO, aku nyari2 bagian musik yang dinyanyiin ama tante REMI dan gak nemu2... aku penasaran ma kolaborasi antara tante Yuki n tante Remi *berasa nemu kolaborasi antara fictionjunction ma Sound Horizon yang kedua huahahahahaha...**kumat gilanya*. Ya sudahlah... *sumpah, susah deh mengidentifikasi suara vokalis2 tante Yuki kalo pas nyanyiin Kajiura-go*

Okelah, segitu aja ngebahas SAO. Sekarang gantian ngebahas Log Horizon. Cekibrot!
Log Horizon ini adalah anime yang bertema game kaya SAO dengan cerita awal yang mirip pula yaitu karakter2 yang terjebak di dunia game dan anime ini pun ada 2 season dan semoga aja bakal ada season 3 coz ceritanya juga masih ngegantung *menurutku*. Di episode awal, diceritakan terjadi sesuatu yang disebut ‘kiamat’ di dunia game bernama Elder Tale, yaitu dimana para pemain Elder Tale gak bisa log out alias terjebak di dunia game. Walaupun mereka terjebak kaya di anime SAO, tapi fisik mereka tetap berwujud avatar game, gak balik ke wujud asli.

Di anime ini gak ada penjelasan kenapa dan bagaimana para pemain Elder Tale bisa terjebak di dunia game. Bisa dibilang seperti terjadi pertukaran antara dunia nyata dan dunia game gitu. Berbeda dengan SAO yang pemainnya mati di dunia game, mati pula di dunia nyata, pemain Elder Tale di anime ini kalo mati bisa hidup lagi di katedral seperti di game aslinya., tapi ya gitu, mereka gak tau bakal bisa pulang apa gak ke dunia asalnya. Untuk makanan pun begitu, di SAO ya makanannya beneran rasa makanan aslinya, kalo di LogHora makanannya iya wujudnya kaya makanan asli tapi begitu dimakan...wakwaw...gak ada rasanya.

Tokoh utama di Log Horizon adalah Shiroe, seorang cowok kurus berkacamata yang terkesan culun tp aslinya keren banget, dia merupakan enchanter level 90 yang dikenal sebagai ahli siasat dan penjahat berkacamata. Di anime ini juga ada karakter moe nan unyu2 bernama Akatsuki, assassin level 90, dan Serara. Ada juga karakter cowok yang moe banget bernama Soujiro Seta, tapi begitu dia marah ato lagi bertarung, dia berubah jadi cowok pendekar moe tp keren(?).

Pada awalnya para pemain Elder Tale yang terjebak ini pada depresi gak bisa nerima kenyataan gitu, but life must go on dude. Akhirnya mereka pun berusaha untuk bertahan hidup di dunia baru sekalian cari2 informasi dan jalan keluar untuk kembali ke dunia nyata.

Di dunia Elder Tale inilah petualangan Shiroe dan teman2nya mulai. Dengan keahlian yang dimiliki Shiroe serta dukungan dari teman2nya inilah, mereka bisa menciptakan sebuah ‘kota’ dibawah pimpinan Round Table Conference. Round Table Conference merupakan persatuan para pemimpin guild2 besar dan kecil yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ‘penduduk’ Akihabara. Yah bisa dibilang RTC *bukan Rau Trade Centre* tu semacam kabinet pemerintahan gitu dan tentunya yang jadi pemimpinnya itu adalah Shiroe sendiri *ya iyalah dia kan penggagasnya*.

Season kedua Log Horizon pun ceritanya masih nyambung dengan season 1, yaitu kelanjutan dari petualangan Shiroe endegeng. Di season 2 ini dimunculkan beberapa karakter baru seperti Tetra, ada juga Kanami, teman Shiroe di Debauchery Tea Party. Kemudian, di season ini diceritakan sedang ada krisis di Akihabara, jadi Shiroe memutuskan untuk melakukan ‘raid’ untuk mengatasinya. Disaat Shiroe sedang melakukan ‘proyeknya’, di Akihabara muncul masalah lain yaitu munculnya pembunuh berantai yang menyebabkan kematian Akatsuki.

Di season 2 ini diceritakan sedikit tentang masa lalu dari Shiroe dan beberapa karakter lainnya kaya si William yang di dunia aslinya dia tu masih anak SMA *gak nyangka gw*. Selain itu, diceritakan pula bahwa terjadi perubahan di dunia Elder Tale, yaitu, Elder Tale yang sekarang bukanlah Elder Tale yang dulu *kaya lagunya Tegar aja :v *. Tantangan yang dihadapi Shiroe endegeng terasa lebih berat dibandingkan saat Elder Tale masih ‘sekedar’ game. Selain itu juga muncul karakter n musuh baru yang tak terduga. Dan juga di season 2 ini Shiroe menemukan kejanggalan2 dari serangkaian peristiwa di Akihabara dan juga menemukan adanya kemungkinan untuk ‘pulang kampung’.

Dari segi cerita, tentunya beda banget dengan SAO walaupun mengambil setting dan cerita awal yang sama. Log Horizon lebih fokus di action dan petualangannya, bagaimana para pemain berusaha bertahan hidup, berinteraksi dengan NPC a.k.a penduduk pribumi, dan membentuk sebuah kota dengan sistem pemerintahan sendiri. Di anime ini pun ada sentuhan romance tapi gak jadi fokus utama, hanya sekedar selingan aja. Jalan cerita LogHora pun lebih berat + butuh mikir dibandingkan dengan SAO, tapi aku benar2 menikmatinya, humornya pun terasa mengalir alami walaupun genre utamanya bukan komedi. Sayangnya alur cerita LogHora ini terkadang lompat2 dan terkesan sengaja dipercepat sehingga menimbulkan rasa ‘ujug-ujug’ *bahasa apa ini* wat yang nonton, padahal masih bisa dikembangkan.

Oia, jika di anime SAO aku kesulitan memahami istilah2 game khususnya game online, di anime LogHora ini justru sebaliknya. Aku sedikit2 paham istilah2 game karena di anime ini diberi penjelasan2 mengenai istilah2 game’y, jadi setidaknya penonton yang awam soal game kaya aku ini gak terlalu bingung untuk memahaminya. Mungkin untuk sebagian orang, narasi tentang penjelasan istilah game’y itu memperlambat bin mengganggu jalan cerita.

Nah, untuk seni animasinya, jujur menurutku lebih bagusan SAO ketimbang LogHora, bahkan season 2 LogHora menurutku desain karakternya menurun jauh dari season 1, animasinya kasar n kaku. Tapi untuk penggambaran karakternya aku justru lebih suka LogHora, karena karakter2 di LogHora tu lebih berwarna dan beragam menurutku, ada karakter yang keren kaya Shiroe, Crusty, Nyanta, dan juga ada karakter yang imut kaya Akatsuki, Serara, dan Sojirou (cowok moe tapi keren :3). Walaupun sebenernya aku gak terlalu suka karakter moe bin imut apalagi karakter cowok, tapi kalo emang cocok jadi imut ya suka, coz kalo di SAO menurutku untuk karakter cowok terutama Kirito tu terlalu imut bin moe bahkan pas lagi bertarung pun masih moe, jadi gak keren gitu.wkwkwkwkwkwkwkwk. :v

Kalo untuk musik, aku acung jempol deh buat LogHora. Musik dan adegan2’y bener2 pas terutama untuk adegan battle’y. Lagu pembukanya juga epic bin pas banget ama tema gamenya.. database database just living in the database.. hahahahaha... asli keren banget! Aku suka background musik SAO karena komposernya, dan emang musiknya juga aku suka sich. Kalo denger musiknya tante Yuki, serasa ada di dunia dongeng peri2 gitu. Tapi untuk musik LogHora, aku ngerasa background musiknya tu memberi nuansa yang berbeda, serasa berada di dunia game walaupun sebenernya gak pernah ngegame apalagi game online. Hahahahahahaha.. XD

Overall, setelah menonton dan membandingkan antara SAO dengan Log Horizon, pada akhirnya aku lebih suka Log Horizon. Why? Dari segi cerita, aku lebih suka Log Horizon yang bisa dibilang penuh teka-teki. Kemunculan tokoh utama dan pendukung pun diberi porsi yang seimbang menurutku, jadi jalan ceritanya pun jadi lebih menarik. Kemudian, di anime Log Horizon tu gak ada fanservice, jadi setidaknya agak aman lah kalo ada anak kecil gak sengaja ikut nonton hehehehe... oia, karakter2 yang ada di Log Horizon pun seperti ada pengembangan gitu, jadi lebih kuat ato jadi lebih akrab dengan karakter lain gitu.. kalo kekurangannya menurutku dari seni animasinya yang terkesan masih agak kasar dan kaku gitu dan juga alur cerita yang terkesan lompat2. Kalo cerita, mungkin buat sebagian orang, jalan cerita Log Horizon ini sedikit butuh mikir kali yak, karena banyak nuansa politik gitu, konfliknya pun lebih berat daripada konflik cerita di SAO... *namanya juga lagi menjalankan roda pemerintahan di Elder Tale *ceileh*

Kalo anime SAO, aku kurang suka ceritanya karena terlalu fokus pada romance antara Kirito dan Asuna. Di SAO, bisa dibilang Kirito tu digambarkan sebagai Mr. Perfect cz selalu tiba2 muncul di saat2 yang gawat, dan Asuna digambarkan sebagai cewek yang agak posesif gitu menurutku. Konfliknya pun ya konflik galau2 remaja yang pacaran gitu, jadi ceritanya terasa monoton, bahkan adegan battle di dunia game’y pun jadi terasa hambar gitu. Bahkan menurutku jalan cerita SAO season 2 tu lebih membosankan dibanding season 1. Trus, apa yang bikin aku bertahan nonton SAO? Jawabannya adalah karena aku pengen denger musiknya tante Yuki. Huahahahahahahahahahahahahahahaha... XD *ditendang*

Yak itulah sekilas *puanjang begini* curhatku tentang anime SAO dan Log Horizon. Entah ini review ato apa :v. Oia, walaupun aku lebih menyukai Log Horizon, bukan berarti SAO gak bagus loh ya. Karena bagiku, SAO cukup bagus hanya saja kurang sesuai dengan seleraku jadinya ya begitu. Tentunya setiap orang punya selera yang berbeda kan.. Oke, cukup sekian ngocehnya. Bye. :3