Telat banget dah ngomongin
soal 2 anime ini. Yah.. dah lewat sih soalnya, tapi gapapa deh, toh ini mah
Cuma sebuah coretan tentang anime dari sudut pandang orang awam kaya saya. Dan
pastinya tulisan ini bakal subjektif pake banget, coz ini kan tulisan saya dan
berdasarkan pendapat dan selera pribadi, jadi harap maklum yak..
huehehehehehehe... :v
Buat penggemar anime yang
bertema game pastinya udah gak asing lagi ama 2 anime (yang menurut gue) epic
ini, yaitu Sword Art Online (SAO) dan Log Horizon. Awalnya kenal 2 anime ini
dari temen *tukang nodong anime*. Oke, aku bahas SAO lebih dulu.
Aku lebih dulu kenal dengan SAO *ya iyalah,
kan SAO yang nongol lebih dulu*, setelah abis nonton season awalnya, aku agak
kecewa dengan episode2 terakhirnya yang terlalu fokus ke romance. Malah ada
temen yang bilang kalo SAO season 1 tu sinetron berkedok anime. Yah aku emang
bukan penggemar genre romance sich... oia, anime ini ada 2 season, tapi setauku
bakal dibuat season ketiganya karena emang ceritanya masih berlanjut.
Pas nonton SAO, aku agak
kesulitan memahami istilah2 game’y *maklum saya bukan gamer* coz disitu sama
sekali gak ada penjelasan mengenai istilah2 game yang digunakan. Untuk adegan
battle’y sich lumayan keren lah menurutku, tapi terkadang terasa kurang pas ama
background musiknya. Walaupun begitu, musiknya keren loh. ya eyalah... Tante
Yuki gitu loh komposernya.. :3 dan karena musiknya itu yang bikin aku bertahan
nonton SAO.. *plak*
Dari segi cerita, SAO
cukup mudah untuk dipahami. Ceritanya terfokus pada para pemain yang terjebak
di dunia game. Para pemain ini terjebak, dan hanya bisa keluar jika mereka
berhasil mencapai level tertinggi. Tapi, jika mereka mati di dunia game, tubuh
mereka di dunia nyata pun ikut mati. Fisik mereka di dunia game pun berubah
sesuai dengan keadaan fisik mereka di dunia nyata.
Tentunya dengan jalan
cerita seperti itu, SAO sangat menarik untuk ditonton. Karakter2 yang ada di
dunia game berusaha untuk bertahan hidup dan bertarung sampai akhirnya mereka
bisa kembali ke dunia nyata dengan selamat. Dan para pemain SAO yang berhasil
itu disebut dengan SAO survivor. Hanya saja untuk SAO, aku kurang suka dengan
cerita yang terlalu fokus ke romance daripada action’y. Dan penggembaran Kirito
tu buatku terlalu perfect gimanaaa gituuu.. dan juga menurutku Kirito tu
terlalu moe untuk jadi cowok... hehehehehe.... *suka’y ama karakter cowok yang
keren nan cool macem Sebastian*
Di season kedua SAO,
ceritanya masih nyambung dari season sebelumnya, tapi ceritanya para karakter
SAO tu udah pada berhasil lolos dari dunia game dan berpindah ke game baru
pengganti SAO bernama ALO. Nah, di season kedua ini ceritanya masih tentang
game ALO dan juga ada game baru bernama Gun Gate Online (GGO) yang bertemakan
tembak2an :v. Di sini Kirito diminta seseorang untuk menyelidiki kasus
pembunuhan di dunia GGO, di mana ada makhluk(?) misterius yang mengaku bernama
Death Gun, yang membunuh pemain GGO dengan menembaknya dari dunia virtual dan
kemudian korban pun mati di dunia nyata. Di season ini ada karakter baru
bernama Sinon, teman Kirito dari GGO yang akhirnya ikutan maen di ALO. Setelah
berhasil memecahkan kasus pembunuhan GGO, Kirito endegeng melanjutkan
petualangan mereka di ALO.
Untuk season kedua ini,
cerita SAO menurutku jadi lebih membosankan dibanding season pertama. Mungkin
karena aku emang gak terlalu suka romance dan drama yang jadi fokus utama di
anime ini. Aku bakal lebih enjoy kalo SAO lebih fokus di action dan
petualangannya di dunia game. Untuk romance dan drama macem gitu, aku lebih
suka kalo yang genre’y emang murni romance n drama gitu. Jadi ya menurutku,
dari jalan ceritanya tu SAO emang bisa dibilang sinetron berkedok anime. *kabur
sebelum ditebas penggemar SAO pake excalibur*
Dari segi seni animasinya
sich cukup bagus... tapi menurutku bakal lebih keren kalo animasinya macem kaya
anime Kara no Kyoukai ato Kuroshitsuji gitu... coz aku emang gak terlalu suka
ama penggambaran karakter yang moe2 gimana gitu.. hehehehe.. *menurut gue karakter2
SAO tu pada moe2 dokyuuun gitu termasuk karakter cowoknya wkwkwkwkwkwkwkwk :v *
Kalo soal background musik
SAO, walaupun menurutku ada bagian musik yang gak nyambung sama adegannya,
musiknya cukup keren ada aliran musik klasik kontemporer gitu... Nah, yang
menangani musiknya itu musisi favoritku, tante Yuki Kajiura. Dan karena
komposernya itu tante Yuki, pastinya musiknya tu yaa macem musik opera gitu
trus ada vokalnya yang menggunakan Kajiura-go *yang demen ama tante Yuki pasti
ngerti deh*. Tapi di anime SAO, aku nyari2 bagian musik yang dinyanyiin ama
tante REMI dan gak nemu2... aku penasaran ma kolaborasi antara tante Yuki n
tante Remi *berasa nemu kolaborasi antara fictionjunction ma Sound Horizon yang
kedua huahahahahaha...**kumat gilanya*. Ya sudahlah... *sumpah, susah deh
mengidentifikasi suara vokalis2 tante Yuki kalo pas nyanyiin Kajiura-go*
Okelah, segitu aja
ngebahas SAO. Sekarang gantian ngebahas Log Horizon. Cekibrot!
Log Horizon ini adalah
anime yang bertema game kaya SAO dengan cerita awal yang mirip pula yaitu
karakter2 yang terjebak di dunia game dan anime ini pun ada 2 season dan semoga
aja bakal ada season 3 coz ceritanya juga masih ngegantung *menurutku*. Di
episode awal, diceritakan terjadi sesuatu yang disebut ‘kiamat’ di dunia game bernama
Elder Tale, yaitu dimana para pemain Elder Tale gak bisa log out alias terjebak
di dunia game. Walaupun mereka terjebak kaya di anime SAO, tapi fisik mereka
tetap berwujud avatar game, gak balik ke wujud asli.
Di anime ini gak ada
penjelasan kenapa dan bagaimana para pemain Elder Tale bisa terjebak di dunia
game. Bisa dibilang seperti terjadi pertukaran antara dunia nyata dan dunia
game gitu. Berbeda dengan SAO yang pemainnya mati di dunia game, mati pula di
dunia nyata, pemain Elder Tale di anime ini kalo mati bisa hidup lagi di
katedral seperti di game aslinya., tapi ya gitu, mereka gak tau bakal bisa
pulang apa gak ke dunia asalnya. Untuk makanan pun begitu, di SAO ya makanannya
beneran rasa makanan aslinya, kalo di LogHora makanannya iya wujudnya kaya
makanan asli tapi begitu dimakan...wakwaw...gak ada rasanya.
Tokoh utama di Log Horizon
adalah Shiroe, seorang cowok kurus berkacamata yang terkesan culun tp aslinya
keren banget, dia merupakan enchanter level 90 yang dikenal sebagai ahli siasat
dan penjahat berkacamata. Di anime ini juga ada karakter moe nan unyu2 bernama
Akatsuki, assassin level 90, dan Serara. Ada juga karakter cowok yang moe
banget bernama Soujiro Seta, tapi begitu dia marah ato lagi bertarung, dia
berubah jadi cowok pendekar moe tp keren(?).
Pada awalnya para pemain
Elder Tale yang terjebak ini pada depresi gak bisa nerima kenyataan gitu, but
life must go on dude. Akhirnya mereka pun berusaha untuk bertahan hidup di
dunia baru sekalian cari2 informasi dan jalan keluar untuk kembali ke dunia
nyata.
Di dunia Elder Tale inilah
petualangan Shiroe dan teman2nya mulai. Dengan keahlian yang dimiliki Shiroe
serta dukungan dari teman2nya inilah, mereka bisa menciptakan sebuah ‘kota’
dibawah pimpinan Round Table Conference. Round Table Conference merupakan
persatuan para pemimpin guild2 besar dan kecil yang bertujuan untuk menciptakan
kesejahteraan ‘penduduk’ Akihabara. Yah bisa dibilang RTC *bukan Rau Trade
Centre* tu semacam kabinet pemerintahan gitu dan tentunya yang jadi pemimpinnya
itu adalah Shiroe sendiri *ya iyalah dia kan penggagasnya*.
Season kedua Log Horizon
pun ceritanya masih nyambung dengan season 1, yaitu kelanjutan dari petualangan
Shiroe endegeng. Di season 2 ini dimunculkan beberapa karakter baru seperti
Tetra, ada juga Kanami, teman Shiroe di Debauchery Tea Party. Kemudian, di
season ini diceritakan sedang ada krisis di Akihabara, jadi Shiroe memutuskan
untuk melakukan ‘raid’ untuk mengatasinya. Disaat Shiroe sedang melakukan
‘proyeknya’, di Akihabara muncul masalah lain yaitu munculnya pembunuh berantai
yang menyebabkan kematian Akatsuki.
Di season 2 ini
diceritakan sedikit tentang masa lalu dari Shiroe dan beberapa karakter lainnya
kaya si William yang di dunia aslinya dia tu masih anak SMA *gak nyangka gw*.
Selain itu, diceritakan pula bahwa terjadi perubahan di dunia Elder Tale,
yaitu, Elder Tale yang sekarang bukanlah Elder Tale yang dulu *kaya lagunya
Tegar aja :v *. Tantangan yang dihadapi Shiroe endegeng terasa lebih berat
dibandingkan saat Elder Tale masih ‘sekedar’ game. Selain itu juga muncul karakter
n musuh baru yang tak terduga. Dan juga di season 2 ini Shiroe menemukan
kejanggalan2 dari serangkaian peristiwa di Akihabara dan juga menemukan adanya
kemungkinan untuk ‘pulang kampung’.
Dari segi cerita, tentunya
beda banget dengan SAO walaupun mengambil setting dan cerita awal yang sama.
Log Horizon lebih fokus di action dan petualangannya, bagaimana para pemain
berusaha bertahan hidup, berinteraksi dengan NPC a.k.a penduduk pribumi, dan
membentuk sebuah kota dengan sistem pemerintahan sendiri. Di anime ini pun ada
sentuhan romance tapi gak jadi fokus utama, hanya sekedar selingan aja. Jalan
cerita LogHora pun lebih berat + butuh mikir dibandingkan dengan SAO, tapi aku
benar2 menikmatinya, humornya pun terasa mengalir alami walaupun genre utamanya
bukan komedi. Sayangnya alur cerita LogHora ini terkadang lompat2 dan terkesan
sengaja dipercepat sehingga menimbulkan rasa ‘ujug-ujug’ *bahasa apa ini* wat
yang nonton, padahal masih bisa dikembangkan.
Oia, jika di anime SAO aku
kesulitan memahami istilah2 game khususnya game online, di anime LogHora ini
justru sebaliknya. Aku sedikit2 paham istilah2 game karena di anime ini diberi
penjelasan2 mengenai istilah2 game’y, jadi setidaknya penonton yang awam soal
game kaya aku ini gak terlalu bingung untuk memahaminya. Mungkin untuk sebagian
orang, narasi tentang penjelasan istilah game’y itu memperlambat bin mengganggu
jalan cerita.
Nah, untuk seni
animasinya, jujur menurutku lebih bagusan SAO ketimbang LogHora, bahkan season
2 LogHora menurutku desain karakternya menurun jauh dari season 1, animasinya
kasar n kaku. Tapi untuk penggambaran karakternya aku justru lebih suka
LogHora, karena karakter2 di LogHora tu lebih berwarna dan beragam menurutku,
ada karakter yang keren kaya Shiroe, Crusty, Nyanta, dan juga ada karakter yang
imut kaya Akatsuki, Serara, dan Sojirou (cowok moe tapi keren :3). Walaupun
sebenernya aku gak terlalu suka karakter moe bin imut apalagi karakter cowok,
tapi kalo emang cocok jadi imut ya suka, coz kalo di SAO menurutku untuk
karakter cowok terutama Kirito tu terlalu imut bin moe bahkan pas lagi
bertarung pun masih moe, jadi gak keren gitu.wkwkwkwkwkwkwkwk. :v
Kalo untuk musik, aku
acung jempol deh buat LogHora. Musik dan adegan2’y bener2 pas terutama untuk
adegan battle’y. Lagu pembukanya juga epic bin pas banget ama tema gamenya..
database database just living in the database.. hahahahaha... asli keren
banget! Aku suka background musik SAO karena komposernya, dan emang musiknya
juga aku suka sich. Kalo denger musiknya tante Yuki, serasa ada di dunia
dongeng peri2 gitu. Tapi untuk musik LogHora, aku ngerasa background musiknya
tu memberi nuansa yang berbeda, serasa berada di dunia game walaupun sebenernya
gak pernah ngegame apalagi game online. Hahahahahahaha.. XD
Overall, setelah menonton
dan membandingkan antara SAO dengan Log Horizon, pada akhirnya aku lebih suka
Log Horizon. Why? Dari segi cerita, aku lebih suka Log Horizon yang bisa
dibilang penuh teka-teki. Kemunculan tokoh utama dan pendukung pun diberi porsi
yang seimbang menurutku, jadi jalan ceritanya pun jadi lebih menarik. Kemudian,
di anime Log Horizon tu gak ada fanservice, jadi setidaknya agak aman lah kalo
ada anak kecil gak sengaja ikut nonton hehehehe... oia, karakter2 yang ada di
Log Horizon pun seperti ada pengembangan gitu, jadi lebih kuat ato jadi lebih
akrab dengan karakter lain gitu.. kalo kekurangannya menurutku dari seni animasinya
yang terkesan masih agak kasar dan kaku gitu dan juga alur cerita yang terkesan
lompat2. Kalo cerita, mungkin buat sebagian orang, jalan cerita Log Horizon ini
sedikit butuh mikir kali yak, karena banyak nuansa politik gitu, konfliknya pun
lebih berat daripada konflik cerita di SAO... *namanya juga lagi menjalankan
roda pemerintahan di Elder Tale *ceileh*
Kalo anime SAO, aku kurang
suka ceritanya karena terlalu fokus pada romance antara Kirito dan Asuna. Di
SAO, bisa dibilang Kirito tu digambarkan sebagai Mr. Perfect cz selalu tiba2
muncul di saat2 yang gawat, dan Asuna digambarkan sebagai cewek yang agak
posesif gitu menurutku. Konfliknya pun ya konflik galau2 remaja yang pacaran gitu,
jadi ceritanya terasa monoton, bahkan adegan battle di dunia game’y pun jadi
terasa hambar gitu. Bahkan menurutku jalan cerita SAO season 2 tu lebih
membosankan dibanding season 1. Trus, apa yang bikin aku bertahan nonton SAO?
Jawabannya adalah karena aku pengen denger musiknya tante Yuki. Huahahahahahahahahahahahahahahaha...
XD *ditendang*
Yak itulah sekilas
*puanjang begini* curhatku tentang anime SAO dan Log Horizon. Entah ini review
ato apa :v. Oia, walaupun aku lebih menyukai Log Horizon, bukan berarti SAO gak
bagus loh ya. Karena bagiku, SAO cukup bagus hanya saja kurang sesuai dengan
seleraku jadinya ya begitu. Tentunya setiap orang punya selera yang berbeda
kan.. Oke, cukup sekian ngocehnya. Bye. :3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar